Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku”. (Matius 16:24)
Pernahkah anda mengalami hidup anda terasa susah, hampir putus asa, hidup dalam kemiskinan, dihina orang lain, direndahkan orang lain, mengalami kegagalan yang bertubi-tubi dan merasa tidak memiliki harapan? Apakah anda merasa Allah tidak bekerja atas hidup anda? Atau inikah yang disebut memikul salib? Hidup harus terus menderita?
Bila seseorang ingin menjadi orang Kristen yang sejati, maka ada 3 hal yang harus dipenuhi yaitu pertama, menyangkal diri, kedua memikul salib dan ketiga, mengikut Yesus. Pertama akan kita pelajari kata "menyangkal diri". Kata "menyangkal" dalam bahasa Yunani menggunakan kata aparnesastho (avparnhsa,sqw) yang berarti memungkiri, menyangkal, tidak mengakui. Menyangkal diri berarti menganggap diri sendiri tidak penting. Manusia mempunyai kecenderungan menganggap diri paling penting dalam dunia ini. Menyangkal diri berarti menganggap diri sendiri tidak ada[1]. Yang paling penting adalah Allah. Sesuatu yang penting sudah selayaknya mendapatkan prioritas dan pelayanan yang terbaik.
Selanjutnya adalah memikul salib. Kata "memikul" menggunakan kata airo (ai;rw) yang artinya membawa, mengambil alih, menaklukan. Pemahaman kata "memikul" ini seperti saat Simon dari Kirene memikul salib Yesus. Memikul juga berarti menaklukkan seperti menaklukan suatu kerajaan. Sedangkan salib adalah simbol penderitaan dan kematian. Memikul salib berarti siap sedia untuk menghadapi segala sesuatu, baik penderitaan maupun kematian, demi kesetiaan kepada Kristus. Itu berarti siap untuk menjalani hal yang paling buruk demi kesetiaan kepada Kristus; berarti juga kesiap-siagaan untuk menjalani perlakuan yang sangat buruk yang dilakukan orang atas kita demi untuk menjadi benar dan berkenan kepada-Nya[2].
Sedangkan “mengikut” menggunakan kata akoloutheo (avkolouqe,w) yang artinya menemani, menyertai, mendampingi, mengiringi, mengantarkan. Seperti Petrus saat bekerja mencari ikan, ia meninggalkan jala untuk mengikut Yesus dan menjadi murid Yesus. Artinya pengikut Kristus harus selalu bersama-sama dengan Yesus, mendengarkan Dia, melakukan nasihat-Nya dan berkomunikasi dengan Dia. Relasi seperti gembala dan domba, dimana domba sangat mengenal suara gembala dan gembala sangat mengenal domba-dombanya.
Bagaimana semua pemahaman diatas bila dilakukan dalam hidup kita sehari-hari? Apakah hidup kita harus susah dan menderita terus? Ataukah hidup kita bisa sejahtera? Mengikut Kristus berarti mencari kehendak Allah secara terus menerus dengan cara berdoa, membaca Alkitab dan melakukannya dalam hidup sehari-hari. Tuhan menjadi guru, penunjuk jalan, sahabat dan pendamping dalam hidup kita.
Dalam kontek saat ini, memikul salib adalah keberanian kita melakukan hal-hal yang sesuai Firman Tuhan, seperti bersikap sabar, mau mengampuni, bersikap lemah lembut kepada orang yang membenci kita. Kita harus secara sadar dan ikhlas menghilangkan kepentingan kita untuk mewujudkan rencana dan kehendak Allah. Seperti Tuhan Yesus katakan,”Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku dan menyelesaikan pekerjaan-Nya” (Yoh 4:34). Dan yang perlu kita sadari sepenuhnya adalah “Carilah dahulu Kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan kepadamu” (Mat 6:33).
Keyword: Teosentris – Proaktif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar